Sabtu, 22 September 2012

Jahe




Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskertasingaberi.
Kandungan Jahe yang Bermanfaat :
1.  Ginggerol
Minyak berwarna kuning yang memberikan sensasi pedas dan hangat. Ginggerol mempunyai struktur capcaisin pada cabai, bahan yang membuatnya menjadi pedas. Kemampuan yang dimiliki ginggerol adalah anti-inflamasi (anti radang) dan modulasi kadar gula darah sehingga sangat baik untuk penderita diabetes. Bahan ini Efektif dalam mengatur dua enzim penting yang terlibat dalam manajemen diabetes tipe 2 dan penghambat siklooksigenase – enzim yang mempromosikan peradangan.
Studi tentang ginggerol yang lain, tahun 2010 ”Chinese Journal of Medicinal Materials, menyatakan bahwa kandungan ginggerol pada jahe mampu menghambat pembelahan sel leukimia (kanker darah) secara signifikan. 19 protein yang menghambat sel kanker telah diaktifkan dan 10 protein yang mamacu sel kanker dihambat. Dosis yang tinggi pada jahe menunjukan efek yang meningkat.
2.  Shogaol
Merupakan senyawa fenolik pada jahe, memiliki kemampuan sebagai anti radang dan anti kanker. Berdasarkan sebuah penelitian British Journal of Pharmacology pada tahun 2010 shogaol bisa digunakan pada pengobatan kanker payudara karena sifatnya yang invansif terhadap kanker tersebut dan bisa digunakan sebagai pencegahan kanker payudara metastatik. Dinegara-negara maju, 1-7 wanita bisa terserang kanker payudara sehingga shogaol dalam jahe bisa sebagai obat alteratif pencegahan kanker payudara pada wanita.


Manfaat Jahe :
  • Kesehatan tulang: Jahe dikenal untuk meningkatkan kesehatan tulang dan mengurangi nyeri sendi. Dua tahun lalu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Miami, merekrut beberapa ratus pasien - dari berbagai latar belakang dan usia - dengan gejala osteoarthritis. Para pasien kemudian disapih dari obat anti-inflamasi dan analgesik untuk tujuan pembersihan. Seminggu setelah itu, mereka dibagi menjadi dua kelompok, satu memakai plasebo, dan yang lainnya tentang jahe. Setelah enam minggu dosis intensif, survei dilakukan di antara kedua kelompok, baik kelompok merasa perbaikan, namun, 63% dari kelompok jahe merasakan pengurangan rasa sakit terkenal, sementara hanya setengah dari kelompok plasebo tercatat peningkatan terkenal. Tes terakhir adalah untuk pasien untuk berjalan jarak 50 kaki, yang terbukti menjadi bagian terbesar untuk kelompok jahe, karena hasil mereka menunjukkan perbaikan dua kali lebih banyak dibandingkan pada plasebo.
  • Diare: Jahe telah digunakan sejak zaman dahulu untuk menyembuhkan diare, dan ditemukan oleh para ilmuwan bahwa jahe memang membantu karena mencegah kejang perut dan gas yang berkontribusi terhadap dan menonjolkan diare. Di Cina, kekuasaan jahe telah diberikan kepada mereka dengan diare dengan sukses; ilmuwan telah menyimpulkan bahwa cara-cara kuno memang bermanfaat dalam kasus ini.
  • Pencernaan: Jahe telah ditemukan untuk menjadi fasilitator untuk proses pencernaan. Kadar gula tinggi setelah makan dapat menyebabkan perut kehilangan kecepatan alaminya mengosongkan isinya. Jahe membantu dalam mengatur kadar gula tinggi yang dapat mengganggu pencernaan dan menenangkan perut, dengan demikian, mempertahankan ritme reguler.
  • Kram Menstruasi: Kram adalah cara tubuh individu yang mengkhawatirkan untuk bahaya atau kerusakan. Dalam hal ini, prostaglandin - hormon yang berfungsi sebagai pesuruh kimia-adalah aktivator kunci gejala seperti: kram, nyeri, dan demam. Para ilmuwan percaya bahwa tingkat tinggi prostaglandin berkontribusi untuk kram menstruasi meningkat. Jahe membantu dengan mengurangi tingkat prostaglandin dalam tubuh, maka menghilangkan kram.
  • Mual: Studi telah menyimpulkan bahwa jahe membantu dalam menyembuhkan rasa mual yang berhubungan dengan kehamilan, mabuk perjalanan dan kemoterapi. Its cepat penyerapan dan regulasi yang cepat dari tubuh menyembuhkan mual fungsi tanpa efek samping obat.
  • Flu: Jahe telah diresepkan untuk memerangi peradangan untuk usia sekarang. Efek menenangkan, membantu mengurangi alarm tubuh untuk sel yang rusak dalam tubuh. Sedangkan sel darah putih bekerja pada patch sel, jahe tindakan penghalang untuk tingkat tinggi prostaglandin yang menyebabkan demam , sakit kepala, dan kram.

Cara Menanam :
Persiapan lahan
Sebelum tanam dilakukan pengolahan tanah. Tanah diolah sedemikian rupa agar gembur dan dibersihkan dari gulma. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara menggarpu dan mencangkul tanah sedalam 30 cm, dibersihkan dari ranting-ranting dan sisa-sisa tanaman yang sukar lapuk. Untuk tanah dengan lapisan olah tipis, pengolahan tanahnya harus hati-hati disesuaikan dengan lapisan tanah tersebut dan jangan dicangkul atau digarpu terlalu dalam sehingga tercampur antara lapisan olah dengan lapisan tanah bawah, hal ini dapat mengakibatkan tanaman kurang subur tumbuhnya. Setelah tanah diolah dan digemburkan, dibuat bedengan searah lereng (untuk tanah yang miring), sistim guludan atau dengan sistim pris (parit). Pada bedengan atau guludan kemudian dibuat lubang tanam.

Jarak tanam
Benih jahe ditanam sedalam 5 - 7 cm dengan tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena dapat menghambat pertumbuhan. Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman jahe putih besar yang dipanen tua adalah 80 cm x 40 cm atau 60 cm x 40 cm, jahe putih kecil dan jahe merah 60 cm x 40 cm.

Pemupukan
Pupuk kandang domba atau sapi yang sudah masak sebanyak 20 ton/ha, diberikan 2 - 4 minggu sebelum tanam. Sedangkan dosis pupuk buatan SP-36 300 - 400 kg/ha dan KCl 300 - 400 kg/ha, diberikan pada saat tanam. Pupuk urea diberikan 3 kali pada umur 1, 2 dan 3 bulan setelah tanam sebanyak 400 - 600 kg/ha, masing-masing 1/3 dosis setiap pemberian. Pada umur 4 bulan setelah tanam dapat pula diberikan pupuk kandang ke dua sebanyak 20 ton/ha.

Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Sebagai tambahan Sebuah studi 2009 dalam “Journal of Kimia Pertanian dan Pangan” ditemukan shogaols lebih efektif daripada ginggerol dalam efek anti-inflamasi dan antitumor pada sel kanker paru-paru manusia dan sel kanker usus besar manusia.
3.     Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral yang terkandung dalam jahe jumlahnya tidak banyak. Jahe mengandung vitamin B6 yang juga membantu menghambat peradangan dan mengurangi rasa mual. Untuk mendapatkan manfaat vitamin dalam jahe sebaiknya sajikan jahe yang tidak melalui proses pengeringan atau sudah dibuat permen. Proses pengeringan dan penambahan gula bisa merusak vitamin B6.
Selain vitamin kandungan jahe yang lain adalah mineral. Setiap ons jahe mengandung 2-3% kebutuhan mineral berikut ini: Kalium, Magnesium, Tembaga, Mangan, dan juga mengandung anti oksidan superoksida dsmutase.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar