Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang
sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk
jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan
senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan).
Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi,
dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Kandungan Jahe yang Bermanfaat :
1. Ginggerol
Minyak berwarna kuning yang memberikan sensasi
pedas dan hangat. Ginggerol mempunyai struktur capcaisin pada cabai,
bahan yang membuatnya menjadi pedas. Kemampuan yang dimiliki ginggerol adalah
anti-inflamasi (anti radang) dan modulasi kadar gula darah sehingga sangat baik
untuk penderita diabetes. Bahan ini Efektif dalam mengatur dua enzim penting
yang terlibat dalam manajemen diabetes tipe 2 dan penghambat siklooksigenase –
enzim yang mempromosikan peradangan.
Studi tentang ginggerol yang lain, tahun
2010 ”Chinese Journal of Medicinal Materials, menyatakan bahwa
kandungan ginggerol pada jahe mampu menghambat pembelahan sel leukimia (kanker
darah) secara signifikan. 19 protein yang menghambat sel kanker telah
diaktifkan dan 10 protein yang mamacu sel kanker dihambat. Dosis yang tinggi
pada jahe menunjukan efek yang meningkat.
2. Shogaol
Merupakan senyawa fenolik pada jahe, memiliki
kemampuan sebagai anti radang dan anti kanker. Berdasarkan sebuah
penelitian British Journal of Pharmacology pada tahun 2010
shogaol bisa digunakan pada pengobatan kanker payudara karena sifatnya yang
invansif terhadap kanker tersebut dan bisa digunakan sebagai pencegahan kanker
payudara metastatik. Dinegara-negara maju, 1-7 wanita bisa terserang kanker
payudara sehingga shogaol dalam jahe bisa sebagai obat alteratif pencegahan
kanker payudara pada wanita.
Manfaat Jahe :
- Kesehatan tulang: Jahe dikenal untuk meningkatkan kesehatan tulang dan
mengurangi nyeri sendi. Dua tahun lalu, sebuah penelitian yang dilakukan
oleh University of Miami, merekrut beberapa ratus pasien -
dari berbagai latar belakang dan usia - dengan gejala osteoarthritis. Para pasien
kemudian disapih dari obat anti-inflamasi dan analgesik untuk tujuan
pembersihan. Seminggu setelah itu, mereka dibagi menjadi dua kelompok,
satu memakai plasebo, dan yang lainnya tentang jahe. Setelah enam minggu
dosis intensif, survei dilakukan di antara kedua kelompok, baik kelompok
merasa perbaikan, namun, 63% dari kelompok jahe merasakan pengurangan rasa
sakit terkenal, sementara hanya setengah dari kelompok plasebo tercatat
peningkatan terkenal. Tes terakhir adalah untuk pasien untuk berjalan
jarak 50 kaki, yang terbukti menjadi bagian terbesar untuk kelompok jahe,
karena hasil mereka menunjukkan perbaikan dua kali lebih banyak dibandingkan
pada plasebo.
- Diare: Jahe telah digunakan sejak zaman dahulu untuk
menyembuhkan diare, dan ditemukan oleh para ilmuwan bahwa jahe memang
membantu karena mencegah kejang perut dan gas yang berkontribusi terhadap
dan menonjolkan diare. Di Cina, kekuasaan jahe telah diberikan kepada
mereka dengan diare dengan sukses; ilmuwan telah menyimpulkan bahwa
cara-cara kuno memang bermanfaat dalam kasus ini.
- Pencernaan: Jahe telah ditemukan untuk menjadi fasilitator untuk
proses pencernaan. Kadar gula tinggi setelah makan dapat menyebabkan perut
kehilangan kecepatan alaminya mengosongkan isinya. Jahe membantu dalam
mengatur kadar gula tinggi yang dapat mengganggu pencernaan dan
menenangkan perut, dengan demikian, mempertahankan ritme reguler.
- Kram Menstruasi: Kram adalah cara tubuh individu yang mengkhawatirkan
untuk bahaya atau kerusakan. Dalam hal ini, prostaglandin - hormon yang
berfungsi sebagai pesuruh kimia-adalah aktivator kunci gejala seperti:
kram, nyeri, dan demam. Para ilmuwan percaya bahwa tingkat tinggi
prostaglandin berkontribusi untuk kram menstruasi meningkat. Jahe membantu
dengan mengurangi tingkat prostaglandin dalam tubuh, maka menghilangkan
kram.
- Mual: Studi telah menyimpulkan bahwa jahe membantu dalam
menyembuhkan rasa mual yang berhubungan dengan kehamilan, mabuk perjalanan
dan kemoterapi. Its cepat penyerapan dan regulasi yang cepat dari tubuh
menyembuhkan mual fungsi tanpa efek samping obat.
- Flu: Jahe telah diresepkan untuk memerangi peradangan
untuk usia sekarang. Efek menenangkan, membantu mengurangi alarm tubuh
untuk sel yang rusak dalam tubuh. Sedangkan sel darah putih bekerja pada
patch sel, jahe tindakan penghalang untuk tingkat tinggi prostaglandin
yang menyebabkan demam , sakit kepala, dan kram.
Cara Menanam :
Persiapan lahan
Sebelum tanam dilakukan pengolahan tanah. Tanah
diolah sedemikian rupa agar gembur dan dibersihkan dari gulma. Pengolahan tanah
dilakukan dengan cara menggarpu dan mencangkul tanah sedalam 30 cm, dibersihkan
dari ranting-ranting dan sisa-sisa tanaman yang sukar lapuk. Untuk tanah dengan
lapisan olah tipis, pengolahan tanahnya harus hati-hati disesuaikan dengan
lapisan tanah tersebut dan jangan dicangkul atau digarpu terlalu dalam sehingga
tercampur antara lapisan olah dengan lapisan tanah bawah, hal ini dapat
mengakibatkan tanaman kurang subur tumbuhnya. Setelah tanah diolah dan
digemburkan, dibuat bedengan searah lereng (untuk tanah yang miring), sistim
guludan atau dengan sistim pris (parit). Pada bedengan atau guludan kemudian
dibuat lubang tanam.
Jarak tanam
Benih jahe ditanam sedalam 5 - 7 cm dengan
tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena dapat menghambat pertumbuhan.
Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman jahe putih besar yang dipanen tua
adalah 80 cm x 40 cm atau 60 cm x 40 cm, jahe putih kecil dan jahe merah 60 cm
x 40 cm.
Pemupukan
Pupuk kandang domba atau sapi yang sudah masak
sebanyak 20 ton/ha, diberikan 2 - 4 minggu sebelum tanam. Sedangkan dosis pupuk
buatan SP-36 300 - 400 kg/ha dan KCl 300 - 400 kg/ha, diberikan pada saat tanam.
Pupuk urea diberikan 3 kali pada umur 1, 2 dan 3 bulan setelah tanam sebanyak
400 - 600 kg/ha, masing-masing 1/3 dosis setiap pemberian. Pada umur 4 bulan
setelah tanam dapat pula diberikan pupuk kandang ke dua sebanyak 20 ton/ha.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan agar tanaman dapat tumbuh
dan berproduksi dengan baik.
Sebagai tambahan Sebuah studi 2009 dalam
“Journal of Kimia Pertanian dan Pangan” ditemukan shogaols lebih efektif
daripada ginggerol dalam efek anti-inflamasi dan antitumor pada sel kanker
paru-paru manusia dan sel kanker usus besar manusia.
3. Vitamin dan
Mineral
Vitamin dan mineral yang terkandung dalam jahe
jumlahnya tidak banyak. Jahe mengandung vitamin B6 yang juga membantu
menghambat peradangan dan mengurangi rasa mual. Untuk mendapatkan manfaat
vitamin dalam jahe sebaiknya sajikan jahe yang tidak melalui proses pengeringan
atau sudah dibuat permen. Proses pengeringan dan penambahan gula bisa merusak
vitamin B6.
Selain vitamin kandungan jahe yang lain adalah
mineral. Setiap ons jahe mengandung 2-3% kebutuhan mineral berikut ini: Kalium,
Magnesium, Tembaga, Mangan, dan juga mengandung anti oksidan superoksida
dsmutase.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar