Salak adalah sejenis palma dengan buah
yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai sala (Min., Mak., Bug.,
dan Thai).
Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara
nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena
kulitnya mirip dengan sisik ular.
Kandungan gizi :
· Kalori
77 kal
· Protein
0,40 g
· Karbohidrat20,90
g
· Kalsium28,00
mg
· Fosfor18,00
mg
· Zat
besi4,20 mg
· Vitamin
B0,04 mg
· Vitamin
C2,00 mg
· Air78,00
mg
Kegunaan :
Salak terutama ditanam
untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer sebagai buah meja. Selain dimakan
segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan,
atau dikemas sebagai keripik salak.
Salak yang muda digunakan untuk bahan rujak. Umbut salak pun dapat dimakan.
Helai-helai anak daun
dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, meski tentunya
sesudah duri-durinya dihilangkan lebih dahulu. Karena duri-durinya
hampir tak tertembus, rumpun salak kerap ditanam sebagai pagar. Demikian pula,
potongan-potongan tangkai daunnya yang telah mengering pun kerap digunakan
untuk mempersenjatai pagar, atau untuk melindungi pohon yang tengah berbuah
dari pencuri.
Untuk pengobatan seperti
untuk menghentikan diare, jadi bila kebanyakan makan salak akan menyebabkan
kesulitan membuang air besar dalam kadar menengah. kadang kulit salak juga di
gunakan dalam traditional china medicine/jamu sebagai bahan obat.
Cara Penanaman :
A. Pembibitan
Dalam usaha pembibitan
salak perlu diperhatikan sifat-sifat genetiknya. Secara alami dapat diketahui
adanya tanaman salak yang selalu berbunga jantan. Tanaman jenis ini tidak mampu
menghasilkan buah.
Untuk mendapatkan bibit salak yang dapat berproduksi dilakukan secara generatif (biji salak) dan vegetatif (tunas anakan). Mengembangbiakan salak dengan biji nampaknya jauh lebih mudah dan lebih murah, apalagi untuk keperluan dalam jumlah banyak. Disamping itu, akan diperoleh kondisi tanaman yang lebih kuat. Kelemahan dari sistim pembibitan generatif adalah, waktu berbuahnya lebih lama, tidak selalu mempunyai sifat-sifat genetis dan unggul yang sama dengan pohon induknya dan tidak dapat dipastikan apakah bibit tersebut akan menjadi tanaman betina atau justru menjadi tanaman jantan.
Bibit vegetatif dapat diperoleh dengan memisahkan anakan baik secara langsung maupun memisahkan anakan secara buatan (cangkok). Bibit ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain, hasil tanaman yang diperoleh sifatnya pasti sama dengan pohon induknya, dapat dipastikan terlebih dahulu kelamin tanaman dimaksud (jantan/betina), cepat berbunga dan berbuah serta hasilnya lebih seragam (relatif sama dengan pohon induknya). Tanaman salak yang akan dijadikan sebagai induk perbanyakan vegetatif, sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut :
Untuk mendapatkan bibit salak yang dapat berproduksi dilakukan secara generatif (biji salak) dan vegetatif (tunas anakan). Mengembangbiakan salak dengan biji nampaknya jauh lebih mudah dan lebih murah, apalagi untuk keperluan dalam jumlah banyak. Disamping itu, akan diperoleh kondisi tanaman yang lebih kuat. Kelemahan dari sistim pembibitan generatif adalah, waktu berbuahnya lebih lama, tidak selalu mempunyai sifat-sifat genetis dan unggul yang sama dengan pohon induknya dan tidak dapat dipastikan apakah bibit tersebut akan menjadi tanaman betina atau justru menjadi tanaman jantan.
Bibit vegetatif dapat diperoleh dengan memisahkan anakan baik secara langsung maupun memisahkan anakan secara buatan (cangkok). Bibit ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain, hasil tanaman yang diperoleh sifatnya pasti sama dengan pohon induknya, dapat dipastikan terlebih dahulu kelamin tanaman dimaksud (jantan/betina), cepat berbunga dan berbuah serta hasilnya lebih seragam (relatif sama dengan pohon induknya). Tanaman salak yang akan dijadikan sebagai induk perbanyakan vegetatif, sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut :
- Pohon induk harus berumur lebih
dari satu tahun;
- Tumbuhnya rimbun dan tidak ada
tanda-tanda daunnya menguning;
- Bebas hama dan
penyakit;
- Berbuah lebat dan berkualitas
baik;
- Tunas anakan yang akan
dicangkok sudah cukup umur dan mempunyai pelepah 4 – 5 helai.
Dalam perhitungan
kelayakan usaha tani salak ini diasumsikan untuk pembibitan pertama kali (tahun
0) adalah dengan membeli bibit yang sudah siap untuk ditanam termasuk bibit
pejantannya. Sedangkan untuk bibit salak tahun-tahun berikutnya dilakukan
dengan pencakokan, sehingga dalam perhitungan analisa kelayakan akan terlihat
biaya tenaga kerja untuk mencangkok (khusus untuk salak Pondoh).
B. Penanaman Dan
Pemeliharaan
Sebelum melakukan penanaman,
tahap pertama yang harus dilakukan adalah pengolahan tanah yang tujuannya
adalah menggemburkan tanah agar menjadi pertumbuhan tanaman yang baik,
sekaligus untuk membersihkan tumbuhan pengganggu (gulma). Pekerjaan mengolah
tanah ini diawali dengan pencangkulan sedalam ± 30 cm, dan dilakukan 3 – 4
minggu sebelum tanam. Untuk mempersiapkan lubang-lubang tanaman, ada dua macam
cara yaitu :
C. Penggalian Langsung
C. Penggalian Langsung
Dengan ukuran tiap
lubang ialah sepanjang 60 cm, lebar 60 cm dan dalamnya juga 60 cm. Pada tanah-tanah
cangkulan tersebut diberikan pupuk kandang sebanyak 5 – 7 kg/lubang tanam.
Sedangkan jarak tanam biasanya 2 x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.
D. Penggalian Tidak
Langsung
Untuk daerah yang baru
pertama kali hendak ditanami salak, sebaiknya dibuatkan dahulu bedengan. Ukuran
bedengan adalah lebar 200 – 250 cm, tinggi ± 30 cm, dan panjangnya disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Jarak antar bedengan sekitar 60 – 80 cm. Bersamaan
dengan pembuatan bedengan, pupuk kandang dimasukkan ke dalam tanah. Kebutuhan
pupuk kandang sekitar 20 – 30 ton/ha. Setelah diberi pupuk kandang dibiarkan
selama 2 minggu. Untuk selanjutnya, barulah dibuatkan lubang tanam berukuran
panjang 30 cm, lebar 30 cm dan dalamnya juga 30 cm. Jarak tanam berkisar antara
2 x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar