Duku adalah nama umum dari sejenis buah-buahan anggota suku Meliaceae. Tanaman yang berasal dari Asia Tenggara sebelah barat ini dikenal pula dengan nama-nama yang lain seperti langsat, kokosan, pisitan, celoring dan lain-lain dengan pelbagai variasinya. Nama-nama yang beraneka ragam ini sekaligus menunjukkan adanya aneka kultivar yang tercermin dari bentuk buah dan pohon yang berbeda-beda.Duku adalah tumbuhan identitas untuk Provinsi Sumatera Selatan.
Kandungan :
Dalam setiap 100 g buah duku masak, kurang lebih
64%-nya dapat dimakan. Kandungannya terdiri dari 63 kalori, 1 g protein, 0,2 g
lemak, 16,1 g karbohidrat, 18 mg kalsium, 9 mg fosfor, 0,9 besi, 0,05 mg
vitamin B, 9 mg vitamin C dan 82 g air.
Manfaat buah duku
diantaranya untuk :
- Memperlancar
sistem pencernaan. Karena buah Duku mengandung dietary fiber
atau serat yang tinggi, sehingga bermanfaat untuk memperlancar sistem
pencernaan, mencegah kanker kolon dan membersihkan tubuh dari radikal
bebas penyebab kanker. Untuk kandungan kalori, mineral dan zat besi duku
setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan buah apel atau jeruk manis.
- Sebagai
Obat Cacingan,
menurunkan demam panas, serta membantu mengurangi diare. Caranya :
ambil Biji buah duku, kemudian tumbuk sampai halus kemudian dicampur
dengan sedikit air. Minum secukupnya sesuai kebutuhan. setelah itu kita
minum, satu kali sehari, sekali minun seperempat gelas.
- Menguatkan
gigi.
Karena buah duku mengandung fosfor yang baik untuk gigi.
- Mengobati
gigitan serangga berbisa gigitan serangga berbisa, malaria, dan obat
disentri.
Caranya : Ambil tepung kulit kayu buah duku, yang dimaksud dengan tepung
kulit kayu duku adalah sejenis serbuk putih yang biasanya menempel dikulit
kayu buah duku.Setelah diambil kemudian oleskan tepung kulit kayu buah
duku tersebut kebagian tubuh kita yang tergigit atau tersengat
kalajengking.
- Sebagian
orang juga percaya, benalu pohon duku dapat mengobati dan membasmi
sel-sel kanker.
- Untuk
Mengusir Nyamuk.
Kulit buahnya dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk dengan cara
dikeringkan kemudian dibakar.
Cara penanaman :
Syarat Tumbuh
1. Duku
dapat tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl.
Duku dapat tumbuh dan be’rbuah baik pada tipe tanah latosol, podsolik kuning,
dan aluvial. Curah hujan 1.500-2.500 mm per tahun. Tanah yang sesuai mempunyai
pH antara 6-7. Tanaman lebih senang ditanam di tempat yang terlindung. Oleh
karena itu, tanaman ini biasanya ditanam di pekarangan atau tegalan, bersama
dengan tanaman tahunan lainnya seperti durian, jengkol, atau petai. Duku
toleran terhadap kadar garam tinggi, asalkan tanahnya mengandung banyak bahan
organik. Duku juga toleran terhadap tanah masam atau lahan bergambut. Tanaman
ini toleran terhadap iklim kering, asalkan kandar air tanahnya kurang dari 150
cm. Tanah yang terlalu sarang, seperti pada tanah pasir, kurang baik untuk
tanaman duku. Namun, tanah berpasir yang mengandung banyak bahan organik dapat
digunakan untuk tanaman duku, asalkan diberi pengairan yang cukup.
Pedoman Budidaya
1. Tanaman
diperbanyak dengan biji. Biji ini dibersihkan dari daging yang melekat pada
biji (arilus), kemudian disemaikan langsung karena biji duku tidak dapat
disimpan lama. Biji duku bersifat poliembrioni sebesar l0-50%. Perbanyakan
secara vegetatif dilakukan dengan sambung pucuk. Batang bawah berasal dari
semai biji duku berumur setahun lebih. Perbanyakan dengan penyusuan berhasil
baik, tetapi dapat dipisahkan dari pohon induknya setelah 4-5 bulan kemudian.
Sementara, cara okulasi jarang dilakukan karena kesulitan mengambil mata tempelnya.
Cara cangkok juga jarang dilakukan karena pertumbuhan bibitnya lemah meskipun
dapat berakar. Bibit dari biji mempunyai masa remaja (juvenil) panjang, antara
8-17 tahun. Umur mulai berbuah untuk bibit vegetatif belum jelas, tetapi di
Thailand bibit sambungan mulai berbuah pada umur 5-6 tahun. Cabang entres
diambil dari varietas unggul yang daunnya masih muda, tetapi sudah mulai menua,
biasanya menjelang musim hujan. Untuk memperoleh hasil sambungan tinggi
sebaiknya daun cabang entres dirompes dua minggu sebelum cabang dipotong. Di
Filipina, sebagai batang bawah yang kompatibel digunakan semai Dysoxylum
altisimum Merr. dan Dysoxlum floribundum Merr. Duku ditanam pada jarak tanam
6-8 m dalam lubang berukuran 6o cm x 6o cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk
kandang yang telah jadi sebanyak 20 kg/lubang. Bibit ditanam pada umur 1-2
tahun atau setelah mencapai tinggi 75 cm lebih. Pupuk buatan berupa campuran
100 g urea, 50 g P2O5, dan 50 g KCl per tanaman diberikan empat kali dengan
selang tiga bulan sekali. Setelah ditanam, bibit harus diberi naungan dengan
atap daun kelapa atau jerami kering. Kondisi lahan di sekitar bibit harus dij
aga agar tetap lembap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar